Thousand Cranes (Book Review Indonesia)


 #reviewbuku #reviewbukubagus

Hai! Kali ini gue masih me-review karya dari seorang penulis Jepang yakni, Yasunari Kawabata—lahir di Osaka pada 11 Juni 1899.

.

Sebelumnya gue re-view karyanya yang berjudul "Beauty Sadness". Bisa kalian lihat di feeds gue. Nah sedang kali ini, yang sudah rampung gue baca dan gue re-view ini… salah satu karyanya yang berjudul "Thousand Cranes". Kebetulan karyanya yang inilah yang membawanya mendapatkan penghargaan Nobel Kesusastraan pada tahun 1968 dan orang Jepang pertama yang mendapatkan penghargaan ini.

.

Buku (Thousand Cranes) ini bercerita tentang kedilemaan cinta, masa lalu, perasaan berdosa, aib tahi lalat yang terletak di buah dada Kurimoto (perempuan dalam tokoh), persetubuhan dengan istri simpanan ayah Kikuji (Kikuji adalah tokoh utama dalam buku ini), dan semuanya dibungkus dalam Upacara Minum Teh dalam tradisi jepang.

Judul : Thousand Cranes
Penulis : Yasunari Kawabata
Halaman : 166
Bahasa : Indonesia
Versi : Buku Fisik
Diterbitkan oleh Immortal Publishing
ISBN : 9786025868221

Review:

Tentu tidak diragukan lagi setelah yang sudah-sudah gue baca buku karya Yasunari Kawabata, ia konsisten dengan penggambaran suasana, tokoh dari bawah sampai buah dada hingga bibir tokoh yang ia gambarkan. Gue selalu takjub dengan gaya penulisan Yasunari Kawabata acapkali gue membaca narasi dan dialog di dalam buku karyanya, termasuk buku ini (Thousand Cranes). Apalagi dengan tisu seribu burung bangau dari gadis Inamura (perempuan dalam tokoh), juga jambangan Shino dan mangkuk karatsu—sebagai alat bagaimana seluruh cerita dalam novel ini terlahir dan terus hadir dalam setiap konflik. Tentang konflik bathin, perasaan berdosa dan cinta yang terpendam dalam novel ini, sungguh dipaksanya gue ikut ada dalam cerita ini sebagai figuran (gue beranggapan kalo gue adalah pelayan Kikuji yang selalu menguping dan melihat peristiwa seluruh cerita).


Rate:

4,5/5

Comments

Perlu Dibaca